Grebeg Suro : Menyapa Singo Mulang Joyo

Sepertinya kesenian REOG PONOROGO telah melekat pada diri seluruh  tim reog Singo Mulang Joyo. Aktif dalam mengikuti ekstra adalah awal  mula dalam berproses. Belajar dari gerakan yang paling dasar, hingga menerapkan wiraga, wirama dan wirasa dalam tampilan. Setiap gerakan yang dipelajari menunjukkan betapa agungnya rasa cinta dan upaya melestarikan kesenian reyog.

Grebeg Suro adalah agenda yang tak boleh terlewat, karena salah satu rangkaian acaranya terdapat Festival Reyog Mini (FRM). Ajang begengsi yang diikuti oleh sekolah pegiat kesenian reyog. Tentunya Singo Mulang Joyo tak boleh melewatkan kesempatan emas ini. Spapo akan menampilkan yang terbaik dan membawa penghargaan yang sangat membanggakan. Itulah yang menjadi cita-cita dalam setiap latihan.

Proses untuk mengikuti FRM tidak mudah, dari semua anggota akan mengikuti seleksi untuk mendapatkan siswa yang berbakat dan memiliki potensi di bidang tari. Persiapan yang  dilakukan terbilang cukup panjang. Latihan rutin dilaksanakan satu bulan sebelum menjelang acara puncak. Hal tersebut dimaksudkan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Kata Lelah menjadi teman setia dalam sebuah proses, namun semuanya akan tertutup rasa semangat yang sangat besar.

Tentunya untuk sampai ke puncak harus melewati jalanan yang panjang dan terjal. Begitu pula dengan setiap proses yang ditempuh akan ada kendala yang dijumpai. Tak jarang ada anggota yang jatuh sakit, namun tidak menghalangi tekad untuk menjadi yang terbaik. Bahkan yang terberat, salah satu satu anggota mengalami kecelakaan yang mengakibatkan adanya perubahan pola lantai. Rasa putus asa seolah menjadi kabut yang menyelimuti seluruh anggota. Proses latihan yang panjang harus berubah dalam waktu singkat. Untungnya hal tersebut dapat diatasi dengan semangat yang luar biasa  serta formasi kembali ke bentuk semula.

Hari demi hari telah terasa begitu cepat, akhirnya tibalah di hari pelaksanaan FRM. Hari itu semua rasa bercampur aduk, ada rasa gugup yang bercampur dengan semangat yang begitu membara. Meskipun tim Singo Mulang Joyo datang di waktu yang sangat mepet, tapi seluruh anggota sudah siap bertempur di panggung Alon-Alon Ponorogo. Rasa lelah seakan terbayar kala mendengar bahwa tim Singo Mulang Joyo berhasil menduduki peringkat 6. Pengalaman yang sangat luar biasa bagi tim Singo Mulang Joyo. Proses yang begitu menguras tenaga dan pikiran akhirnya dapat mengharumkan nama SPAPO. “Kami yakin bahwa usaha yang sudah kami lakukan pasti akan menuai hasil yang memuaskan, dan itu terbukti.” (Arfyan)